2009/06/04

Platen en Diertuin



Taman Margasatwa Ragunan didirikan pada tahun 1864 di Batavia (kini Jakarta) dengan nama "Platen en Diertuin". Taman Margasatwa ini pertama-tama dikelola oleh perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna Batavia. Taman Margasatwa ini berdiri diatas lahan tahan seluas 10 ha di cikini yang dihibahkan oleh Raden Saleh, pelukis ternama Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1949 namanya diubah menjadi Kebun Binatang Cikini. Dengan perkembangan Jakarta, Cikini menjadi tidak cocok lagi untuk peragaan satwa. Pada tahun 1964, Pemerintah DKI Jakarta menghibahkan lahan seluas 30 ha di Ragunan, Pasar Minggu.
Kebun binatang Ragunan dibuka secara resmi pada 22 1966 oleh Gubernur DKI Jakarta dengan nama Taman Margasatwa Ragunan.

Sejak kelahirannya, Taman Margasatwa Ragunan disiapkan menjadi salah satu pilihan tempat rekreasi yang khas di ibukota. Kunjungan anda mempunyai arti sebagai bentuk kecintaan dan kepedulian terhadap satwa.
Sebagai sebuah kebun binatang moderen, optimalisasi fungsi dan peran rekreasi Taman Margasatwa mendukung upaya-upaya konservasi, riset dan edukasi. Dengan koleksi yang mencapai lebih dari 3000 ekor dan mencakup hampir semua jenis satwa yang ada di Indonesia, Taman Margasatwa Ragunan menjadi wahana penyelamatan satwa dan jendela untuk memandang negeri kita.
Ibarat "Kapal Nabi Nuh" bila nanti sudah tidak ada lagi hutan di muka bumi. Taman Margasatwa Ragunan masih menyimpan contoh-contoh mahluk yang menakjubkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar