2011/03/21

Morotai Island

Morotai, pulau kecil penuh misteri di ujung Maluku. Konon, di pulau ini bersemayam Suku Moro. Pada zaman dahulu, Suku Moro pernah menjelajahi kawasan Maluku. Kini penduduk setempat memandang Suku Moro sebagai sosok-sosok misterius yang bersemayam di dunia lain. Sisi misterius Morotai tak hanya itu. Pada masa Perang Dunia II, kawasan Morotai menjadi lahan pertempuran antara Jepang dan aliansi Amerika Serikat serta Australia.

Perang Morotai antara Jepang dan Amerika Serikat-Australia terjadi tahun 1944-1945. Dari pertempuran ini, seorang jenderal legendaris muncul. Ia adalah Douglas MacArthur, jenderal tentara Amerika Serikat. MacArthur adalah otak dari segala pertempuran di Morotai, termasuk penyerangan ke Filipina. Jenderal yang gemar mengisap tembakau dengan cangklong itu berperan besar untuk kemenangan Amerika Serikat dan sekutu atas Perang Dunia II di wilayah Pasifik.
Karena itu, Morotai sangat kaya akan lokasi-lokasi bersejarah yang berhubungan dengan MacArthur. Tak pelak, selain wisata bahari, wisata sejarah pun bisa menjadi tema besar untuk kabupaten yang baru berusia dua tahun ini. Saya pun berkesempatan menapak tilas di beberapa kawasan tempat MacArthur pernah menginjak. Perjalanan saya menuju Morotai dari Tobelo, Halmahera Utara menuju Morotai menggunakan speedboat. Untuk bisa melihat pemandangan yang lebih sempurna, duduk di atap speedboat memang lebih mantap. Laut biru dan gugusan pulau, sebuah panorama yang mencuri hati.

"Sedikit Tips" sebelum berkunjung pastikan dulu hal-hal berikut. Lakukan persiapan saat masih di Tobelo, Halmahera Utara. Untuk mencapai Morotai, Anda harus menggunakan speedboat dari Tobelo.
Sinyal Handphone Hanya satu provider handphone ada sinyal di Morotai. Itu pun sinyalnya tak begitu kuat. Jika Anda memakai provider lain, pastikan Anda membeli nomor baru saat masih di Tobelo. Anda bisa saja membelinya di Morotai. Namun tak ada salahnya, nomor baru sudah aktif sebelum Anda menginjakkan kaki di Morotai.

Internet, sekarang telah tersedia. beralamat di desa daruba (Samping Pos SATGAS/Gedung Putih). Melayani Internet dan Hotspot. Tarif Hotspot Indoor dan Outdoor : 6000/jam. Tarif Internet : 8000/jam. Untuk Hotspot Outdor jangkauannya (bisa diakses dgn laptoop tanpa perangkat tambahan)kurang lebih 100 meter. Tetapi bulan April jangkauannya akan diperluas sampai dgn kurang lebih 2 KM (Bisa diakses dgn laptoop dan tanpa perangkat tambahan).

Listrik Pada jam-jam tertentu listrik akan padam karena daya listrik untuk pulau tersebut memang minim. Listrik akan mati di pukul satu siang hingga menjelang magrib. Karena itu, biasakan mengisi baterai handphone, kamera, atau peralatan lainnya di malam atau pagi hari. Selain itu air pun seringkali mati. Sehingga biasakan untuk memenuhi ember yang tersedia di penginapan-penginapan segera setelah Anda selesai mandi.

Penginapan Hanya ada sedikit penginapan di Morotai. Tarif di beberapa penginapan berkisar Rp 50.000-Rp 250.000 per malam. Saat speedboat sudah berlabuh Pelabuhan Ms Lastori, Kota Daruba, Morotai, Anda bisa meminta tolong pada ojek untuk diantar ke penginapan terdekat atau yang sesuai bujet Anda. Salah satu penginapan yang terdekat dari pelabuhan adalah Pacific Inn dengan harga Rp. 250.000 per malam.

Tempat Makan Di Morotai, jauh lebih banyak rumah makan dan warung ketimbang penginapan. Karena itu, untuk urusan perut Anda tidak perlu khawatir. Hidangan utama adalah makanan laut dengan lobster sebagai hasil laut andalan Morotai. Harga lobster di Morotai tergolong murah dibanding di tempat lain. Jika Anda memiliki bujet lebih, tidak ada salahnya memanjakan lidah dengan hidangan lobster.

Transportasi Untuk berkeliling Morotai, Anda bisa menyewa mobil atau oto penumpang. Tarifnya sekitar 500 ribu rupiah per hari. Cara paling hemat adalah berkeliling menggunakan bentor (bentor) atau ojek. Walaupun ojek memang lebih jarang dibanding bentor. Anda bisa menemukan oto penumpang, ojek, maupun bentor di kawasan Pelabuhan Ms. Lastori.

Malam Hari Malam hari relatif aman di Morotai. Hanya saja jalanan di Morotai minim penerangan. Karena itu, suasana malam di Morotai memang gelap. Pilihan seru di malam hari adalah nongkrong di warung. Alternatif lain adalah makan malam sambil karaoke di rumah makan. Beberapa rumah makan Morotai memang menyediakan keyboard dan mike untuk karaoke.

ATM
Pastikan saat di Tobelo, Anda sudah membawa uang tunai dengan cukup. Karena di Morotai tidak ada ATM. Memang ada satu bank negeri, namun bank tersebut tidak menyediakan mesin ATM. Ada baiknya Anda membawa uang minimal 500 ribu untuk biaya menginap, makan, dan berkeliling menggunakan bentor (becak motor) atau ojek. Bawa uang lebih banyak lagi jika Anda berminat menjelajahi lautan dengan menyewa speedboat. Untuk keamanan, pecahkan uang tersebut dan sebar di tas, dompet, dan kantong celana. Biasakan untuk tidak menaruh uang di satu tempat saja.

Banyak Bertanya Banyaklah bertanya dan gali informasi sebelum berkunjung. Sebaiknya mencari tahu dulu tempat-tempat wisata di Morotai. Seringkali penduduk setempat bingung memberi rekomendasi tempat-tempat mana yang menarik untuk dikunjungi. Karena bagi mereka, tempat tersebut sudah lumrah di mata mereka. Padahal di mata wisatawan bisa jadi malah menarik. Biasakan pula bertanya ke lebih dari dua orang. Pengalaman saya saat mencari tahu patung MacArthur di Pulau Zumzum, beberapa orang memberi jawaban yang berbeda-beda. Ada yang berkata bahwa patung tersebut sudah tidak ada, ada yang bilang masih ada, bahkan ada yang tidak tahu kalau di pulau tersebut ada patung MacArthur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar